Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Komite AS Berupaya Melarang TikTok: Keamanan Nasional vs Kebebasan Berpendapat?

Komite DPR AS meloloskan RUU yang berpotensi melarang TikTok. Artikel ini membahas alasan di balik pelarangan tersebut, tanggapan dari pihak TikTok, dan pro-kontra yang menyertainya.

Komite Energi dan Perdagangan DPR AS Mendorong Pelarangan TikTok

Langkah mengejutkan diambil oleh Komite Energi dan Perdagangan DPR Amerika Serikat. Mereka dengan suara bulat menyetujui RUU yang berpotensi melarang keberadaan TikTok di Amerika Serikat. RUU ini mensyaratkan divestasi (penjualan) kepemilikan TikTok oleh perusahaan induknya, ByteDance.

Alasan di Balik Potensi Pelarangan TikTok

Para legislator Amerika Serikat mengkhawatirkan masalah keamanan nasional terkait kepemilikan TikTok oleh perusahaan China, ByteDance. Kekhawatiran ini didasari pada pengarahan rahasia yang diterima oleh para anggota komite. Mereka berpendapat bahwa hubungan TikTok dengan China berpotensi membahayakan keamanan data dan nasional pengguna Amerika Serikat.

RUU ini juga berupaya mengatasi isu yang lebih luas, yaitu penjualan data pribadi warga AS ke pihak asing yang berpotensi bermusuhan. RUU terpisah diajukan untuk membatasi aktivitas semacam ini.

Tanggapan TikTok dan Penggunanya

ByteDance dan TikTok menentang keras RUU tersebut. Mereka berpendapat bahwa RUU tersebut melanggar kebebasan berpendapat yang dijamin oleh Amendemen Pertama Konstitusi AS. Selain itu, pelarangan ini dinilai akan merugikan jutaan pelaku bisnis dan kreator konten yang mengandalkan platform tersebut.

TikTok juga berupaya menggalang dukungan dari para penggunanya untuk menentang RUU ini. Beberapa pengguna menerima notifikasi yang mendorong mereka untuk menghubungi perwakilan mereka di Kongres.

Masa Depan RUU Pelarangan TikTok

Meskipun menuai kontroversi, RUU ini mendapatkan dukungan bipartisan (dari kedua partai politik utama) dan mendapat lampu hijau dari Gedung Putih serta Ketua DPR AS, Mike Johnson. Tahap selanjutnya adalah pemungutan suara di lantai penuh DPR AS yang dijadwalkan minggu depan.

Namun, nasib RUU ini di Senat masih belum jelas. Belum ada RUU pendamping yang diajukan di Senat, dan ketua Komite Perdagangan Senat belum menyatakan komitmennya untuk melanjutkan proposal tersebut.

Pro dan Kontra RUU Pelarangan TikTok

Para pengkritik RUU ini, termasuk American Civil Liberties Union (ACLU) dan beberapa perwakilan Demokrat, berpendapat bahwa RUU ini bisa menjadi preseden yang berbahaya karena berpotensi melemahkan kebebasan berbicara dan hak privasi. Mereka juga mempertanyakan apakah para legislator benar-benar memahami teknologi yang mereka coba regulasi.

Sementara itu, para pendukung RUU ini bersikukuh bahwa legislasi tersebut diperlukan untuk melindungi warga Amerika Serikat dari pengawasan dan pengaruh asing. Mereka menekankan bahwa RUU ini menargetkan kepemilikan aplikasi, bukan konten yang ada di dalamnya.

Post a Comment for "Komite AS Berupaya Melarang TikTok: Keamanan Nasional vs Kebebasan Berpendapat?"