Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perang Berlanjut: Apple Putus Kontrak Entwickler Epic Games, Fortnite Terancam?

Apple memutus hubungan bisnis dengan Epic Games, developer di balik game populer Fortnite. Keputusan ini memanaskan kembali perseteruan kedua perusahaan yang sedang terlibat dalam sengketa hukum.

Apple Putus Kontrak Developer Epic Games, Fortnite Tidak Bisa Update Lagi?

Kronologi Perseteruan Apple dan Epic Games

Perseteruan antara Apple dan Epic Games semakin memanas. Puncaknya terjadi pada awal Maret 2024 ketika Apple memutuskan untuk memutus kontrak developer Epic Games. Ini artinya, Epic Games tidak bisa lagi mengajukan aplikasi baru atau update untuk aplikasi mereka yang sudah ada di App Store.

Masalah bermula pada Agustus 2020 ketika Epic Games memperkenalkan opsi pembayaran langsung di game populer mereka, Fortnite. Opsi ini melewati sistem pembayaran App Store dan komisi 30% yang dikenakan Apple atas pembelian dalam aplikasi. Sebagai balasan, Apple menghapus Fortnite dari App Store. Epic Games pun tak tinggal diam dan melayangkan gugatan hukum, menuduh Apple melakukan praktik monopoli.

Dampak Pemutusan Kontrak

Pemutusan kontrak ini berarti pengguna yang sudah mengunduh Fortnite atau game Epic lainnya masih bisa memainkannya. Namun, mereka tidak akan menerima update lagi, termasuk konten baru atau perbaikan bug.

Apple berdalih bahwa keputusan mereka diambil karena Epic Games berulang kali mengirimkan update yang dirancang untuk melanggar pedoman App Store. Mereka menilai tindakan Epic tidak adil bagi developer lain dan membuat konsumen terjebak di tengah perseteruan kedua perusahaan.

Kritik Epic Games dan Pertarungan Hukum

Epic Games lantang mengkritik kebijakan App Store yang menurut mereka memonopoli ruang aplikasi mobile dan merugikan developer serta konsumen. Ketidaksetujuan ini berujung pada serangkaian gugatan hukum. Epic Games bahkan berusaha agar Mahkamah Agung AS meninjau ulang kasus mereka terhadap Apple.

Pertempuran hukum ini berfokus pada apakah praktik Apple melanggar undang-undang antimonopoli dan apakah kontrol mereka atas App Store merupakan perilaku monopoli.

Apple vs Epic Games di Uni Eropa

Perkembangan terbaru menunjukkan Apple kembali memutus kontrak developer lain milik Epic Games, yaitu Epic Games Sweden AB. Akun ini rencananya digunakan Epic untuk meluncurkan app store pihak ketiga di perangkat iOS di Uni Eropa. Langkah ini diambil Apple sebagai tanggapan atas Undang-Undang Pasar Digital (DMA) yang bertujuan mendorong persaingan dan mengatur praktik platform online besar di Uni Eropa.

Epic Games mengecam keputusan Apple ini sebagai pelanggaran terhadap DMA dan bukti bahwa Apple tidak mau bersaing secara sehat.

Siapa yang Benar? Dampak Bagi Industri Teknologi

Sepanjang konflik ini, kedua perusahaan sama-sama mengklaim bahwa tindakan mereka diambil demi kepentingan konsumen dan developer. Apple berargumen bahwa kebijakan App Store dirancang untuk memastikan lingkungan yang aman dan terpercaya bagi pengguna. Sementara Epic Games berpendapat bahwa praktik Apple justru menghambat persaingan dan inovasi.

Hasil dari perseteruan ini berpotensi memiliki implikasi signifikan bagi industri teknologi. Keputusan pengadilan bisa mempengaruhi cara kerja app store dan distribusi aplikasi oleh developer.

Singkatnya, pemutusan kontrak developer Epic Games oleh Apple adalah peristiwa kunci dalam konflik yang lebih luas terkait kontrol dan monetisasi distribusi aplikasi di iOS. Pertempuran hukum yang sedang berlangsung ini memunculkan pertanyaan penting tentang persaingan, inovasi, dan masa depan pasar digital.

Post a Comment for "Perang Berlanjut: Apple Putus Kontrak Entwickler Epic Games, Fortnite Terancam?"